Rabu, 16 September 2015

Undangan makan

Agak berbeda dengan di Indonesia, di Belgia, saat kita diundang untuk berkunjung di rumah salah satu keluarga, kerabat atau teman untuk makan malam atau makan siang, sebaiknya kita memperhatikan perbedaan budaya yang harus kita ikuti. Namanya juga ke rumah orang, jadi ya tata cara kita harus juga disesuaikan dong. Jangan sampe kita berkesan tidak menghargai atau malu-maluin. Berikut adalah beberapa hal dan penjelasan yang saya rasa penting, dan saya harap dapat bermanfaat bagi anda.
  • Tepat waktu
Saat kita diundang misalnya makan malam, biasanya si tuan rumah sudah mengabari kita jauh-jauh hari sebelumnya untuk memastikan apakah kita bisa datang atau tidak dan supaya agenda kita di-book dan di block untuk acara lain. Nah, kalau harinya sudah cocok, biasanya mereka akan kasi tau juga jam berapa kita diundang. Kalau di Indonesia kita lebih senang mengulur-ngulur waktu, sebaiknya demi menghargai sang pengundang, kita belajar untuk lebih tepat waktu. Karena si pengundang tentunya sudah menyiapkan segala sesuatunya sebelum kita datang. Tidak baik dong, kalau kita pada ngaret. Orang Belgia lebih senang jika tamunya tepat waktu. Memang tidak masalah sih kalau telatnya 10-20 menit, tapi kalau telatnya lebih dari itu, namanya keterlaluan.

  • Aperitif 
Nah, ini dia kebiasaan yang kita gak punya di Indonesia. Aperitif. Di Indonesia kalau diundang makan, langsung deh ke menu utama, gak ada basa-basinya. Di Belgia, kita tidak langsung dibuat kaget dengan makanan berat, tapi kita disuguhin dulu dengan minuman pembuka atau "aperitif" dan ditemani dengan makanan-makanan kecil dan ringan. Saat menikmati suguhan "Aperitif" ini biasanya dimanfaatkan sebgai saat agar kita bisa saling bercakap-cakap terutama setelah sudah lama tidak bertemu atau yang baru berkenalan bisa saling bertanya dan mengenal lebih jauh. Aperitif ini biasanya disuguhinnya bukan di ruang makan, melainkan di ruang tamu jadi suasananya bisa lebih akrab, dengan kata lain, sebagai tamu kita diterima dulu di ruang tamu. Ibarat dalam olahraga, aperitif ini seperti pemanasan yaitu untuk perut, dan juga untuk saling bersosial, jadi kita gak langsung berolahraga ke gerakan utama. Makanan dan minuman aperitif biasanya sangat beragam. Untuk minumannya biasanya berupa wine yang rasanya manis, atau softdrink bagi yang tidak minum alkohol. jangan khawatir atau takut bakal disuguhin langsung minumannya, karna tuan rumah biasanya menjelaskan terlebih dahulu apa saja minuman yang mereka punya untuk aperitif dan kita diminta memilih (penting diingat: JANGAN DITOLAK! SILAHKAN PILIH). Sementara untuk makanan ringannya biasanya berupa chips, potongan-potongan keju, sosis, kacang, olive, dll. Sekali lagi saran saya, HARGAILAH si tuan rumah, makanan kecil yang sudah disiapkan ya silahkan dinikmati dan berusaha deh basa-basi dikit. Jangan langsung grasak-grusuk ngebet pengen langsung ke meja makan yah. Tidak sopan! Kan si tuan rumah sudah repot menyiapkan semuanya. Mereka akan merasa sangat dihargai kalau kita bisa mengikuti alur budaya mereka saat diundang. Namanya PENGHINAAN kalau mereka sudah berusaha menyiapkan tapi malah dianggurin. Pengalaman saya: saya pernah mengundang teman orang Indonesia bersama keluarganya untuk makan malam di rumah kami. Suami saya dengan senang hati menyiapkan makanan dan minuman aperitif sebelum mereka tiba. Tapi sayangnya minuman aperitif ditolak mentah-mentah sama mereka, dan beragam makanan kecil yang suami saya sudah capek-capek siapkan juga tidak dimakan sama sekali sama mereka. Bagi suami saya itu benar-benar penghinaan. Saya berusaha menjelaskan ke suami saya kalau mereka tidak mengerti. Para undangan tidak mau makan dengan alasan nanti tidak lapar kalau makan. Dengan kata lain mereka hanya berharap untuk langsung ke menu utama. Itulah pertama dan terakhir kali mereka saya undang ke rumah. hahaha... KAPOK! Suami saya berpendapat, dan ada benarnya, saat kita berusaha menyajikan sesuatu, kita juga menaruh penghargaan kepada orang-orang yang kita undang, dan saat diundang ke rumahnya, berarti orang yang diundang juga sudah berkomitmen untuk menghargai dan mengikuti alur budaya si tuan rumah. 


  • Makan malam
Biasanya sih kalau dirasa sudah jamnya, si tuan rumah akan bertanya apakah si tamu sudah siap untuk makan malam. Dan dengan persetujuan si tamu, si tuan rumah akan menyajikan makan malam selagi hangat. Kadang-kadang kita disajikan makanan entree terlebih dulu sebelum ke menu utama, dan kadang juga langsung ke menu utama. Garpu dan pisau-lah yang biasanya digunakan, bukan sendok dan garpu yah. Saat menikmati makanan utama jangan tergesa-gesa dan sebaiknya jangan makan sampai terlalu kenyang, karna menu utama bukanlah akhir dari acara makan malam. Masih ada dessert alias makanan penutup. Nah kalau anda memang sudah kekenyangan bisa meminta potongan kecil saja atau kalau sudah tidak bisa makan lagi, tidak ada salahnya berterusterang kepada si pengundang kalau anda sudah tidak bisa makan.

Mungkin acara makan siang atau makan malam adalah hal kecil, tapi bukan berarti ini hal sepele. Ini merupakan wadah kita untuk bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan orang yang mengundang kita. Kalau kita ingin dihargai, kita harus juga menghargai orang lain. Dimanapun kita berada, kita harus bisa belajar menghargai dan menyesuaikan diri dengan budaya dimana kita tinggal.


Senin, 07 September 2015

Coklat Belgia

Karna saya saat ini bekerja di salah satu toko coklat ternama, tidak ada salahnya saya menulis sedikit mengenai Belgian Chocolate. Ini adalah beberapa istilah coklat di Belgia yang mungkin akan sering anda temui jika anda berkunjung ke Belgia.

Praline:
Awal saya dibawakan sekotak Belgian Chocolate yang namanya Praline saya pikir Praline itu merek coklat ternama di Belgia. Mungkin banyak teman-teman yang sering mendengar kata Praline dan berpikir sama seperti saya dulu. OKE, informasi pertama: chocolate praline itu bukan merek coklat, tapi merupakan ciri khas Coklat Belgia.

Jadi praline itu apa sih?
Menjawab pertanyaan tersebut: Praline itu sendiri adalah campuran antara hazel-nut dan gula yang digiling halus bersamaan sehingga terbentuk pasta. Nah pasta ini-lah yang sebenarnya disebut Praline. Pasta tersebut kemudian menjadi isi dari beragam coklat sehingga disebut chocolate praline. Jadiiii..., coklat Belgia klasik dan otentik yaitu white, dark atau milk chocolate yang didalamnya berisi pasta praline itu sendiri. Orang Belgia sendiri tidak semua loh mengerti praline itu apa, karna saya bekerja di toko coklat, dan menerima banyak sekali informasi tentang coklat, makanya saya jadi tau dan bisa memberikan informasi kepada anda.


Marsipan:
Selain Praline, anda juga akan menemui yang namanya Marsipan. Sama seperti Praline, Marsipan merupakan pasta yang dijadikan isian coklat. Bedanya, yaitu Praline terbuat dari hazelnut dan gula, sementara marsipan terbuat dari kacang almond dan gula. 

Ganache:
Ganache adalah isian coklat juga, terbuat dari bahan dasar krim dan coklat, dan kadang dicampur dengan bahan lainnya, seperti contohnya orange.

Gianduja:
Gianduja merupakan pasta praline yang dicampur rata dengan coklat (bisa berupa white, dark atau milk chocolate), dan kadang dicampur dengan rasa lain.




Ada banyak sekali toko-toko coklat tradisional di Belgia yang menyediakan coklat-coklat dengan isian-isian yang saya sebutkan di atas. Namun, beragam toko coklat tidak berarti harga coklat menjadi murah di Belgia. Belgian chocolate yang berkualitas tinggi, tetap saja harganya mahal.  Di toko tempat saya bekerja misalnya, harga 100 gram coklat adalah 3,9 Euro yakni kalau dirupiahkan berkisar 58,000 Rupiah. Kenapa bisa mahal yah? ya karena itu tadi, coklatnya berkualitas tinggi.

Ada banyak faktor yang membuat harga coklat berkualitas tinggi begitu mahal. Ada yang bisa tebak kenapa?
Ok, let's skip pertanyaan saya tersebut, dan dengarkan alasan versi saya:
1. Karena bahan dasarnya sendiri berkualitas tinggi jadi modal dasarnya sudah pasti mahal.
2. Coklat istimewa itu bukan buatan mesin, tapi buatan tangan alias hand-made. Menggaji tangan manusia itu jauh lebih mahal dari pada biaya produksi dengan mesin. Apalagi SDM yang dipakai juga berkualitas tinggi, dengan artian para pembuat coklat tersebut harus melewati jenjang pendidikan dan training-training yang juga tidak murah.
3. Biaya pegawai, sewa toko, dan pajak yang tinggi, juga merupakan alasan kenapa harga-harga coklat di Belgia tinggi sekali.

Ini adalah beberapa merek coklat terkenal di Belgia:
-Neuhaus, Merupakan merek coklat praline pertama di Belgia sangat autentik dan berkualitas tinggi
-Pierre Marcolini, berfokus dengan memperkenalkan coklat sebagai penganan mewah
-Bruyerre klasik hand made belgian chocolate dengan harga yang sangat terjangkau
dan merek-merek lain yang terkenal yaitu:
-Leonidas
-Godiva (sudah bisa anda nikmati di berbagai negara)
-Galler (merek coklat ini bukan hanya di toko coklat khusus saja, namun sudah tersedia di banyak supermarket-supermarket di Belgia)

Oh ya, tempat terbaik untuk berburu coklat adalah di Grand Place (city center) atau square, karena di sana anda bisa menemui semua toko coklat terkenal.

Selamat berjalan-jalan dan menikmati Belgian Chocolate, the best chocolate in the world. 


Minggu, 16 Agustus 2015

Hidup di Belgia-fashion

Buat para cewek yang asalnya dari negeri entah-berantah penuh dengan sinar matahari, mungkin akan menemui kesulitan pada awal tinggal di Belgia. Bagi saya sendiri, seperti yang saya ungkapkan di artikel sebelumnya: fashion atau cara berpakaian merupakan salah satu kesulitan yang saya temui awal hidup di Belgia. 

Di negara tropikal seperti di Indonesia, hanya ada dua musim yang bisa kita antisipasi yaitu musim panas dan musim hujan, sementara suhunya sendiri cukup stabil sepanjang tahun: sudah pasti panasnya tidak drastis seperti di negara-negara Timur tengah yang katanya mencapai 50 derajat, dan titik terendah atau terdingin pun jarang sekali kurang dari 20 derajat. Makanya di Indonesia kita gak perlu siapin baju untuk 2 musim. Musim hujan dan musim panas??? hmmm gak penting banget kan? Paling kalau dingin dikit, pakai cardigan juga udah cukup anget, dan kalau hujan, pakai aja payung. 

Nah, sebelum pindah ke Belgia, saya sibuk sekali ngurusin dokumen ini-itu untuk visa, tiket, pernikahan, ijin tinggal, etc. Saya tidak kepikiran kalau di Belgia itu saat musim dingin, dinginnya seperti di dalam kulkas (i am not joking, ada angin-nya pula). Memang saya punya beberapa celana jins panjang, 1 jaket super tebal, beberapa cardigan ala Indonesia, dan juga baju-baju hangat yang cukup untuk menghangatkan pada musim hujan di Indonesia. 
1 (satu) Jaket tebal: angka yang luar biasa salah untuk hidup di Belgia pada musim dingin. 1 (satu) jaket tebal hanya cukup untuk kunjungan 2 minggu paling lama, tapi kalau untuk tinggal, yah, kayaknya merana banget gak pernah ganti jaket pergi ke mana-mana. 

Yah, memang merana saya 2 minggu pertama di Belgia. Dari kepala sampai kaki, persiapan untuk musim dingin benar-benar nol. Gak punya topi atau kupluk buat musim dingin, shal juga adanya yang tipis-tipis aja, jaket tebal cuman ada satu (untung warnanya hitam, jadi mudah dipadu-padankan dengan jins), sepatu-sepatu juga pada gak cocok buat musim dingin, sarung tangan gak punya, stoking dan kaos kaki pun pada ketipisan. Untungnya ibu mertua saya orangnya pengertian sekali, sebelum tiba di Belgia dia sudah menyiapkan beberapa pasang kaos kaki super tebal untuk dirumah, dan karna badannya langsing (langsing-nya orang sini ukurannya M paling tidak, informasi:saya xs) kadang ada beberapa baju hangat yang bisa dia pinjamkan untuk saya beserta perlengkapan-perlengkapan lainnya seperti topi, syal dan sarung tangan. Tidak sampai di situ saja kebaikannya, saya diajak berbelanja dan akhirnya saya terbebas dari rasa merana berbekal 1 jaket tebal. Hasil belanjaan yang luar biasa: Sepatu boot, jaket baru, shall, kupluk, dll. 

Awal-awal berpakaian di sini, saya benar-benar bingung bagaimana menyesuaikan dari mulai atasan sampai bawahan. Tidak heran, ibu mertua saya punya segudang jaket tebal, segudang shal, banyak sekali sepatu (kayak di toko sepatu), tas, dll sehingga mudah untuk dipadu-padankan. Saya jadinya berasa wong deso buanget kalo liat penampilan ibu mertua saya. Orang Belgia pada umumnya lumayan modis loh. Mereka benar-benar memperhatikan penampilan mereka. Jangankan ibu mertua saya, nenek mertua saya aja gayanya keren banget. Kalo pas berdandan semua pada di-metching-metchingin gitu. 

Hal yang saya pelajari bagaimana fashion 4 musim:
  • Musim dingin: kebanyakan baju untuk musim dingin itu lebih baik berwarna gelap, jadi lebih mudah dipadupadankan. Saat membeli topi dan sarung tangan, sebaiknya warnanya disesuaikan. Warna stocking dan shal juga harus diperhatikan, jangan sampai tabrak lari.  
  • Musim semi dan musim gugur: Untuk dua musim ini, temperatur udara kurang lebih sama, tidak sedingin musim dingin, dan tidak sepanas musim panas. Tapi bukan berarti kita bisa mulai berpakaian agak buka-bukaan yah, karna bisa masuk angin. Setidaknya kita sudah bisa mulai mengenakan pakaian dengan warna-warna ceria, karna di musim ini sudah mulai berkurang acara memadu-padankan, kupluk sudah mulai ditinggalkan, sarung tangan tidak lagi diperlukan, jadi otomatis berkurang stres kita untuk berpakaian. Jangan lupa, untuk warna stoking dan shall, sebaiknya tetap diperhatikan biar gak tabrakan warnanya. 
  • Musim panas : ini musim paling mudah buat teman-teman yang dari Indonesia. Kangen sama baju-baju kurang bahan yang dibawa dari Indoensia, yang sudah lama terbungkus rapi di dalem koper karna 3 musim yang tidak memungkinkan? Ini adalah saat yang tepat kita kembali bersinar dengan baju-baju unik dari negeri kita, dan silahkan memberikan ucapan selamat datang kembali kepada hot pants, kaos oblong dan sendal jepit. YAY!
Awal-awal saya bekerja, saya selalu mengintai cara berpakaian para kolega saya. Oh God, mereka modis semua loh. Dan hasil intaian saya berhasil, karna banyak kolega saya akhir-akhir ini memberikan komentar positif mengenai style saya. Mereka bilang mereka senang sekali melihat style saya, dan saya dibilang modis, hahahaha (preeeettt). 

Selamat berakhir pekan ;)

Sabtu, 08 Agustus 2015

ketakutan dan kesulitan yang ditemui awal hidup di Belgia

"Masalah dan kesulitan apa aja sih yang bakal dihadapi saat tinggal di Belgia?"

Ini adalah pertanyaan dan rasa ngeri yang berasal dari hati kecil saya sebelum memutuskan berpindah alamat ke Belgia. Jauh dari ortu dan sanak keluarga sih saya udah gak kaget, karna saya udah nomaden kurang lebih 10 tahun terakhir sebelum ke Belgia ;) Tapi mengingat nomaden kali ini bakal jauh banget jaraknya, dan orang-orangnya bakal berbahasa planet lain semua, tentu saja ada rasa ngeri. 

Demi orang yang saya cinta (cieeee, preeettt) saya bertekad tetap untuk ikut dengan dia. Apalagi saat kita berdua sudah yakin akan hubungan kita, dan sudah direstui dari ortu kedua belah pihak, ya tinggal kita aja yang memutuskan.

Ketakutan bukan saja berasal dari saya, tapi timbul juga di benak tunangan saya yakni suami saya saat ini. Karna dia tau Indonesia benar-benar nyaman. Suhu udaranya hangat, orang-orangnya juga hangat suka nyapa dan murah senyum, saya gampang dapat kerja dengan posisi yang baik, saya tidak perlu blajar bahasa lain, dsb, dia takut kalau nantinya saya gak betah dan minta pulang dari Belgia. Kan tiket dia yang beli, lumayan mahal kalo minta pulang lagi rugi dong dia gak jadi nikah, lol.

Anyway, tidak ada salahnya punya rasa takut, karna kesulitan-kesulitan itu, INDEED, ADA! Kesulitan-kesulitan yang saya temui bukan kesulitan-kesulitan besar memang, tapi justru kecil-kecil itu tapi kalo dikumpulin semua banyak juga, and lumayan reseh. 

Awal saya datang ke Belgia kami tinggal seatap bersama mertua yakni ortu dari suami saya. Sebenarnya tidak ada masalah sama mertua. Mereka sih selalu support dan selalu bersikap positif. Mereka sangat menghargai saya, dan saya belajar banyak dari mereka. Tapi kadang namanya couple kan kita ada brantemnya, dan kedua mertua saya juga sama, walaupun orang tua mereka kan juga couple. Rasanya dingin aja kalo salah satu pasangan lagi konflik. entah itu saya dan suami atau kedua ortunya. Yang resehnya tuh, makan harus sama-sama. Kadang namanya lagi brantem, makan udah gak nafsu, apalagi liat orang yang lagi musuhan di depan makanan, yang ada rasanya pengen banting piring bukannya pengen makan. Yang disajiin kentang pula dan sayur-sayur aneh ditambah daging segede bagong gak benern-bener mateng pula bikin kita kenyang duluan, kebayang kan rasanya? kalo ada nasi uduk dan ayam lalapan sama sambal yang lezat sih mungkin ceritanya beda lagi nih.

Kesulitan komunikasi. Ini juga kesulitan yang sangat terasa khususnya saat awal. Saya dan suami saat ini sudah mulai berkomunikasi dengan Bahasa Prancis walaupun sebagian besar berbahasa Inggris, karna saya orangnya emosian saat diajarin, dan dia orangnya juga gak sabaran. Dia ngomong bahasa prancisnya kadang kayak kreta api, sementara nih ibu kura-kura satu ini udah lamban pake acara nyasar and emosian pula, makanya gak bisa terkejar kalo dia ngobrol atau ngajarin bahasa Prancis full time ke saya. Kesulitan komunikasi ini tentu bukan hanya dengan suami, tapi dengan semua orang di sekeliling kita. Dengan orang tuanya, dengan teman-temannya, keluarga, dan pada akhirnya tanpa suami saya kadang berasa bener-bener kesepian. Untungnya sih di Belgia ini hampir semua rumah ada Wi-fi-nya. Jadi kalau di rumah ya saya kebanyakan autis di depan laptop. Alesannya sih blajar bahasa prancis, padahal blajar bahasa prancisnya 20 menit, Facebook-an sama main game-nya 6 jam, hahahaha. Saya dan kedua mertua saya slalu berlomba-lomba nyari google translate pas ketemu. Bapaknya sih bisa bahasa Inggris. Yang lucunya, kadang dia ngomong bahasa Prancis saya gak ngerti, ditranslate ke bahasa Inggris, saya gak ngerti juga, pas ditranslate lagi ke Bahasa Indonesia lebih ngaco lagi artinya yang dikasih google trasnlate. Kadang saya iya-iyain aja biar kasus ditutup. Pas suami pulang kerja baru deh saya bahas 4 mata dengan dia.

Namanya saya baru, sama semua orang saya berasa harus terus tepe-tepe gitu.. Sekali dua kali sih gak apa-apa, tapi lama-lama, jujur aja, ketemu dan dikenalin sama orang baru terus muak juga. Alhasil, saya ingat sih muka-mukanya, tapi namanya enggak. kalo sama kayak di Bali sih enak yah, ketemu Putu lagi, Komang lagi, Ketut lagi, etc.

Ada lagi kesulitan lain, yaitu fashion. Di Belgia ada 4 musim, jadi fashionnya pun berbeda. saya punya kesulitan untuk memadu padankan pakaian pada musim dingin. Kesulitan yang saya alami juga karna baju saya kan kebanyakan dari Indoensia. Jadi pasti dong kesulitan pada awal-awal tiba di musim dingin. Harus ngeluarin banyak uang buat beli baju musim dingin. Jaket yang saya bawa dari Indonesia 5 lapis pun masih tembus dingin. Kadang dengan keterbatasan baju, stocking, jaket, cara berpakaian saya jadi rada-rada mirip badut dunia fantasi gitu. Gak ada yang brani komentar aja.

Beda bahasa, beda budaya, beda pengertian kadang buat saya dan suami ribut. Emang ributnya gak kayak angin ribut, tapi saking bete-nya saya sempet ancem angkat kopor segala. Percaya apa enggak, saya bukan orang pertama yang ngancem suami dengan siapin koper, semua wanita Indonesia yang saya temui di sini pernah ngasih ancaman yang sama ke pasangan mereka. Jadi, kalau anda termasuk dalam kategori wanita Indonesia, dan berencana ingin tinggal di Belgia, siapin ngalamin hal yang sama yah, gak ada yang ngajarin, itu otomatis kok.

Kalo ada masalah, kadang juga saya home-sick gak jelas, pengen pulang, tapi pengen pulangnya bukan ke rumah ortu, tapi ke kost-kostan saat jaman kuliah dulu di Bogor, aneh kan? trus ngebayangin makan ini lah, itu lah, bakso di abang ini lah, warung ibu ini, sate di abang-abang lewat lah,etc.

Semua masalah itu hanyalah masalah-masalah kecil yang saya alami. Masih banyak lagi masalah-masalah lain yang tidak dapat saya ungkapkan satu per satu. Tapi intinya, jangan khawatir dan menunda kedatangan anda ke Belgia hanya karena rasa takut. Semua masalah itu ada jalan keluarnya kok, dan waktu juga jadi jawaban untuk masalah-masalah tersebut. Sekali lagi bagi yang mau menikah dan akan berpindah ke Belgia, kenali dulu pasangan anda baru putuskan tinggal di sini, itu intinya.

Have a good day ;)




Minggu, 02 Agustus 2015

Liburan 3 hari di Amsterdam

Bekerja selama beberapa bulan, rasanya capek juga.

Setelah melihat jadwal dan tau bahwa saya punya 4 hari libur Sabtu, Minggu, Senin, Selasa: saya dan suami pun girang, bertanya-tanya pengen manfaatin libur ke mana yah..???

Kami pun memutuskan untuk mengunjungi Amterdam pada hari Minggu hingga hari Selasa.

Setelah 2,5 jam duduk di mobil dari Brussels, akhirnya kita sampai juga di Amsterdam. Nah, let's talk about Amsterdam.

Akomodasi:
Kita menginap di sebuah hotel yang tidak terletak di city centre tapi sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Karna setelah melihat dan membanding-bandingkan harga kamar, harga hotel yang berada tepat di city center benar-benar selangit dibandingkan yang berada di pinggiran kota. Kita dapat kamar yang bagus, dengan harga super terjangkau, yaitu 155 Euro untuk 2 malam. Saat itu kita gak booking jauh hari sebelum yah, jadi mungkin bisa dapat harga akomodasi lebih murah lagi kalau sudah punya persiapan setidaknya 2 minggu di muka.


Di Amsterdam ada apa aja yaaahhhhh..... dan bisa ngapain aja yah????
Setelah sampai di hotel, otomatis dunk langsung berberes pakean dll, and manfaain langsung deh WiFi gratisan buat liat-liat apa aja yang bisa kita kunjungin di Amsterdam. Hmmm.. Banyak artikel dari internet menyarankan untuk kunjungin musium, Art, blablabla, musium lagi, blablabla, art lagi, blablabla, musium lagi, dst. Setelah berkunjung terakhir kali ke Rome, kayaknya saya udah kekenyangan sama Art & Museum, jadinya kita Skiiiippp yang judulnya Art & Museum di Amsterdam. I wanted something different for my 3 days off trip :p 

Ok, let's forget about Art & Museums, dan mari membahas pengalaman saya di Amsterdam. 

Hari 1 :
Saat kita brangkat dari Brussels, cuaca sangat bersahabat, setibanya kita di hotel di Amsterdam, mulai deh gerimis yang tak diundang turun, dan setelah kita memutuskan untuk keluar dari gerbang hotel untuk mulai menjelajah Amsterdam, langsung deh kita disreang dengan hujan deras dan angin kencang :(
Walaupun cuaca tidak bersahabat, kita tetap girang dan melaju dengan tram menuju ke pusat kota Amsterdam. setelah tiba, saya pun harus berjuang menjaga payung saya tetap utuh dengan kerasnya angin.. Dalam hati: Really? what the heck is going on with this weather!! tapi wajah tetap tersenyum buat suami, biar gak BT aja.. 

  • Bunga Tulip: Amsterdam, atau Belanda pada umumnya sangat terkenal dengan bunga Tulip. Saat kita berkunjung, mungkin bukan musimnya, jadi kita gak liat tuh ada bunga tulip beneran, cuman tulip-tulipan aja, dan berbagai macam bibit pohon tulip. Ada banyak toko-toko kecil yang menjual bunga tulip dan beraneka ragam bunga lainnya.  
  • Keju : Setelah puyeng liat tulip-tulipan dan bibit-bibitnya, kami pun mengunjungi toko Keju. Kita ditawarkan untuk mencoba berbagai keju dengan rasa yang berbeda. hmmm, yummie, dan akhrinya, terganggu deh kocek karna termakan rayuan penjual keju. 
  • Red Stop Street : Tidak jauh dari deretan Toko Tulip dan Keju, ada sebuah area yang menarik hati, tapi juga berbahaya untuk para suami yang matanya jelalatan, hahahaha.. "Red Stop Street" pada dasarnya adalah area prostitusi di kota itu. Pada umumnya yang kita tau namanya tempat prostitusi biasanya remang-remang dan tertutup, tapi tempat ini benar-benar berbeda karena para prostite-nya dipamerkan di ruangan kaca dengan hampir tanpa busana sehingga setiap orang yang lewat bisa menikmati keindahan tubuh mereka. OMG, kebayang kan, hehehe... Di daerah ini juga banyak sekali toko-toko yang menjual alat-alat sex (sex-shop) dengan benda-benda aneh yang bikin saya bertanya-tanya, ketawa, ketakutan, dan ketawa lagi, hahahaha, Pokoknya aneh-aneh banget..
  • Burger King.. Laper dunk setelah jalan-jalan, daaaannnnnn YAY, di Amsterdam ternyata ada Burger King, setelah sekian lama akhirnya kita bisa ketemu lagi sama Burger King. Di Belgium mungkin ada tapi kita gak tau aja di mana tempatnya. 
  • Berjalan-jalan di sekitar Kanal. Jalan-jalan yang melelahkan saat itu, karna suhu yang dingin ditemani hujan deras dan angin kencang. Saya gak bisa deh nyanyi sepanjang jalan kenangan sambil bergandeng tangan dengan suami saking sibuknya megangin payung and setengah lari melawan angin. 
  • Coffee shop: Di sepanjang Kanal dan di City centre, banyak sekali ada plang Coffee Shop. Saya pun diajak suami masuk ke salah satu Coffee Shop untuk mencari tau apa isinya. Coffee Shop di Amsterdam tidak hanya menjual secangkir coffee yah, tapi ganja. Di Amsterdam sendiri, ganja bukan barang terlarang, jadi banyak dijual bebas di mana-mana. Bukan hanya dicampur dengan tembakau dan dihisap seperti rokok, ganja di Amsterdam dikemas dan disajikan dengan berbagai makanan atau minuman. Ada permen lolly-pop, biskuit, kue Brownis (disebut space cake), ada teh, dll.
Hari ke 2

  • Shoping: Banyak toko-toko yang menarik di city center. Saat itu karna cuacanya dingin, saya banyak masuk dari satu toko ke toko lain dan menghabiskan waktu untuk berbelanja. Isi dompet pun terganggu lagi deh karna banyak tanda discount mana-mana. Kebetulan saat itu juga saya salah kostum, karna kita tidak persiapan untuk cuaca dingin seperti itu. Saya berbekal pakaian tipis-tipis seperti mau ke pantai Kuta, ternyata dinginnya minta ampyun, dan saya terpaksa harus membeli beberapa baju hangat untuk cuaca buruk saat itu.
  • Wisata kuliner: Di Amsterdam banyak restoran Indonesia... Waaah, kenyang saya makan masakan Indonesia di sana. :)
  • Night Out: Saya dan suami berdandan berpakaian rapih dan hang out dunk di Amsterdam, setelah sekian lama menjalankan aktivitas, kerja-rumah-kerja-rumah, i think we deserve some ajojing-ajojing lah.. lumayan seru, kebanyakan club di sana gratis tanpa tiket masuk lho..

Hari ke 3
  • Breafast: Menurut saya, di Amsterdam patisserie-nya tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di Eropa pada umumnya. Roti-rotian, croissant, cup of cappucino, latte, etc. Biasa aja. 
  • Berburu bumbu Indonesia di Amsterdam. Saya denger-denger banyak toko-toko yang menyediakan bumbu dan rempah-rempah khas Indonesia. Karna tidak memiliki banyaak waktu, saya pun browsing seadanya di internet, dan menemukan Beberapa toko yang disarankan di Jalan: Albert Cuypstraat. Setelah melawan hujan angin tiba di sana, ternyata sangat mengecewakan. Memang banyak sekali rempah-rempah, tapi lebih ke Indian food gitu. Dengan kecewa, kami pun pulang, dan untungnya mampir di sebuah Indonesian Restaurant yang membuat hati saya kembali damai :)

3 hari yang tak terencanakan dengan matang, dengan cuaca yang tidak mendukung, tapi yah, skarang saya jadi tau sedikit dan bisa berbagi pengalaman mengenai Amsterdam.





Minggu, 19 Juli 2015

Puasa dan Lebaran di Belgia

Setelah 1 bulan ramadhan, akhirnya datang juga lebaran Idul Fitri, YAY!!!

Seneng banged bisa bermaaf-maafan, saling bersilaturahmi dengan para sahabat, kerabat dan keluarga, sambil ditemani oleh ketupat dan opor ayam, hmmmmmmmm...... Ngebayangin, n ngarep nih ceritanya.. Itu yang terjadi di Indonesia yah, bukan di sini.. :(

Saya sendiri bukan seorang muslim, tapi kadang kangen juga suasana bulan puasa  dan Lebaran di Indonesia. Kangen dengan jajanan-jajanan khas dan suasana unik selagi bulan puasa, dan semua masakan ciri khas yang berlimpah di mana-mana saat lebaran.

Di tempat kerja saya saat ini di Belgia ada beberapa pegawai muslim yang walaupun berat, tetap menjalankan ibadah puasa. Saya kagum sama ketaatan mereka menjalankan ibadahnya :)

Berbeda dengan Indonesia yang lokasinya tidak jauh dari khatulistiwa, sehingga waktu terbit dan terbenamnya matahari kurang lebih sama setiap hari, menjalankan ibadah puasa di sini jauh lebih panjang. Memang karna kebetulan waktu puasanya jatuh pada musim panas, yang membuat siang menjadi lebih panjang dari pada malam. Matahari terbit lebih pagi, dan terbenam sekitar jam 10 malam. Kebayang kan, beratnya. kalau cuacanya tidak begitu panas sih gak apa-apa, tapi kalo panas terik dan puasanya bener-bener panjang..? Lebih berat lagi buat rekan-rekan kerja saya yang pekerjaanya berhadapan dengan makanan, jadinya tergiur deh dengan segala jenis makanan dan minuman.

Anyway, gimana yah rasanya Idul Fitri atau lebaran di Belgia? Jawabannya: aneh.
Suasana yang ramai, terdengar lantunan doa dari Masjid, hampir tidak terdengar di sini. Belgia sendiri memiliki banyak penganut Muslim di Ibu kotanya, yaitu kebanyakan orang yang berasal dari Turki, Maroko dll, dan bahkan tempat tinggal saya dikelilingi oleh mayoritas keturunan Turki. Tapi lebaran seprti tidak terjadi apa-apa :(

Jadi intinya, suasana yang biasanya kita lihat di Indonesiat tidak ada di sini. Mungkin ada di kantor Kedutaan Indonesia di Belgia. Saya sendiri belum pernah berkunjung di kedutaan saat hari lebaran.
Jadi ya itu, suasana di sekitar kita biasa aja. Beberapa teman muslim saya merayakannya bersama keluarga kecil mereka, dan saya tidak tau banyak apa aja yang mereka lakukan dan bagaimana mereka merayakan Lebaran.

Anyway, Selamat hari Lebaran, Mohon maaf lahir dan Batin.. :)

Kamis, 09 Juli 2015

Kerja di Brussels

Seperti halnya di ibu kota- ibu kota lainnya, mencari kerja di Brussels bukanlah hal mudah. 

Setelah mengirim puluhan surat lamaran dan CV ke berbagai perusahaan, saya menerima total 4 panggilan interview dari perusahaan yang berbeda. Jangan bayangkan 4 panggilan interview tersebut dalam jangka waktu yang berdekatan yah. Itu semua dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. 


1) Interview pertama saya dengan toko daging. Pemilik tokonya berasal dari Ireland jadi otomatis bahasa yang diperlukan adalah bahasa Inggris dengan aksen yang susah dicerna oleh otak saya. Setelah interview, saya diberi kesempatan untuk masa percobaan 3 hari. karna kita bekerja di toko daging, yah, pulang kerja baunya udah macem-macem. 3 hari kerja yang benar-benar melelahkan. Tapi untuk ketiga hari tersebut, semuanya dibayar oleh perusahaan. Setelah masa percobaan berakhir, mereka berjanji untuk memberi kabar dalam waktu 2 minggu. Setelah 2 minggu berlalu saya pun menelpon untuk menanyakan kabar, dan sayangnya mereka menjawab bahwa saya tidak diterima bekerja di sana. 

2) Sebulan kemudian, saya menerima panggilan interview dari sebuah restoran. Setelah 5 menit interview, karena keterbatasan bahasa Prancis, mereka berkata: NO!! straight in my face. 

Sambil terus mencoba, saya pun akhirnya mengisi waktu luang saya untuk meneruskan kursus bahasa Prancis.

3) Setelah kurang lebih 4 bulan mengikuti kursus, saya menerima panggilan interview dari sebuah toko coklat, dan hasilnya mereka memberi kesempatan untuk percobaan. Seperti apa percobaannya? Saya diberikan kesempatan 2 jam, disuruh ke toko langsung, berkenalan dengan semua pegawai yang ada, kemudia mereka memberikan informasi secara global tentang produk2 yang dijual, setelah itu langsung deh coba mulai berinteraksi dengan customer. Selang beberapa waktu, pihak perusahaan dengan sengaja mengirim secret customer untuk mengetest saya. 2 jam berlalu, si Manager pun memberi tau bahwa waktu percobaan sudah berakhir, jadi saya bisa langsung capcus kapan pun saya mau. 

Dag-dig-dug, pagi hari saya langsung menelfon bagian HRD menanyakan bagaimana hasil percobaan saya, dan ternyata mereka happy dengan cara saya berinteraksi dengan customer, dan sayapun diberikan kesempatan untuk bekerja masa percobaan selama 3 minggu, dan kemudian setelah 3 minggu saya ditawarkan kerja tetap. Sayangnya setelah 3 minggu tersebut saya akan segera berlibur ke Indonesia dan tiket pulang pergi sudah dibeli untuk perjalanan satu bulan. Saya pun berterus terang tentang keberangkatan saya ke Indonesia, pihak perusahaan pun mengerti dan mereka menawarkan saya untuk kembali bekerja sepulangnya berlibur dan bisa menandatangani kontrak kerja tetap bersama perusahaan.


4) Selang dua minggu percobaan di toko coklat, saya menerima panggilan kerja dari sebuah hotel, tapi saya kemudian berterus terang bahwa saya sedang bekerja masa percobaan untuk sebuah toko. Saya disuruh memilih, dan karena saya tau bahwa toko coklat tersebut akan menerima saya bekerja kembali, saya memilih untuk tidak menerima tawaran kerja dari hotel.


Sampai skarang saya sangat senang bisa bekerja di toko coklat, di Grand place (square) dimana merupakan pusat dari Brussels, Pusat dari Belgia, dan Ibu kota Uni-Eropa :)

Kalau main ke Brussels, jangan lupa ya mengunjungi toko coklat tempa saya bekerja, saya senang banget bisa ketemu orang-orang Indonesia dan berbahasa Indonesia sepuasnya. 

Jumat, 20 Maret 2015

Tips Berkunjung ke Brussels

Kalau ada yang berencana datang ke Brussels untuk jalan-jalan, pasti deh bertanya-tanya: di Burssels ada apa aja yah?

Brussels merupakan ibu kota Belgia, dan merupakan center of Europe, makanya Brussels dijadikan ibukota Uni-Eropa.

Menurut saya, Brussels lumayan menarik untuk jadi tempat perhentian untuk jalan-jalan. Pusat kota yang kecil memungkinkan kita untuk berkunjung dalam waktu sehari. Transportasi umum juga gak mahal.

Anyway, Ini dia aktivitas yang saya sarankan bila anda ke Brussels:

  • Grand Place
Grand Place adalah pusat kota, mungkin lebih tepatnya square. Arsitektur dari bangunan yang mengelilingin square ini benar-benar indah dan mengagumkan. Grand Place menurut saya sangat indah pada siang hari, dan pada malam haripun tidak kalah dengan pencahayaan yang menarik.

  • Mengunjungi Mannekenpis: 
Ini dia patung unik yang sering bikin orang terkaget-kaget. Biasanya orang pada exciting untuk lihat patung ini, tapi setelah tiba di lokasi, semua orang pasti punya impression: "What the heck"... Bukan karna bentuknya, tapi karna ukuran mini si Mannekenpis. Tapi ya lebih baik pernah lihat patung ini dari pada enggak sama sekali karna di mana-mana orang membicarakan patung ini. Walaupun kecil, patung ini dikunjungi ribuan orang setiap hari loh. Patung Mannekenpis ini terkenal karena legenda dibalik patung ini. Konon katanya si Bocah mannekenpis ini menyelamatkan kota dengan pipisnya (hehehehe, lucu juga yah???)


  • Makan Waffle
Di Belgia, salah satu jajanan yang menjadi ciri khas adalah waffle. Ada yang nature, ada yang pakai buah dan krim, ada yang pakai ice-cream, dsb. Waffle tidak susah didapatkan. Saat jalan-jalan di pusat kota, anda bisa menemukannya di toko-toko khusus. Belgium Waffle agak berbeda dengan Waffle dari Holand. Di Belgia Waffle-nya lebih tebal dan teksturnya jadi mirip kayak cake. 

  • Belgium Chocolate dan teman2nya
Menurut orang Belgia, Belgian chocolate is the best in the world... Menurut anda bagaimana? Cobain dulu deh baru kasi comment. Belgia terkenal dengan Praline-chocolate. Praline itu apa yah? Praline itu campuran, hazelnut dan gula yang dijadikan pasta. Praline-chocolate sendiri ada banyak macamnya. Intinya, pralinne coklat itu luarnya coklat dan dalamnya praline paste. Ada juga yang namanya Marspain: yang dibuat dari adonan almond, lumayan enak juga lho. Terus, jangan lupa juga cobain yang namanya Macaron. Macaron itu tekstur-nya antara cake dan cookies. Biasanya Macaron disediakan dengan berbagai rasa dan warna. Hmmmmm, jadi laper pagi-pagi ngomongin makanan. 

  • Beeeerrrr.... 
Bagi anda yang bisa atau boleh minum alkohol, cobain deh bir di Belgia. Bagi yang gak suka sama rasanya bir, jangan khawatir, karna di Belgia ada bir dengan berbagai macam rasa: coklat, vanila, berbagai macam buah-buahan, dll. Coba aja kunjungin cafe Delirium. Salah satu cafe yang menjual ribuan beer dari dalam dan luar negeri (good news is: Bir Bintang juga ada lho di sana). Belgia sendiri gosipnya memiliki lebih dari 1000 jenis atau merek bir. Aneh yah, penduduk belgia aja kalah dari jumlah penduduk Jakarta, gimana ceritanya tuh? Ada salah satu beer yang paling terkenal di Belgia dan beberapa kali menjadi pemenang the best beer in the world. "Westvleteren" Beer ini tidak gampang didapat karna diproduksi oleh para biarawan Katolik dengan jumlah yang terbatas setiap tahun. Jumlah alkohol dari bir ini lumayan tinggi, yaitu 8% dan 12%. Selain Westvleteren, ada juga beberapa beer trapist, yaitu beer yang diproduksi oleh para biarawan yang bisa didapatkan dengan lebih mudah karena quantity produksi-nya lebih tinggi. 


  • Atomium, 
Saya sendiri belum pernah masuk ke dalam bangunan Atomium. Cuman mengunjungi dan berjalan2 di sekitar atomium sih udah beberapa kali. Atomium adalah bangunan artistic, dengan beberapa bulatan  metal dimana didalamnya merupakan ruangan yang bisa diakses untuk menikmati pemandangan panoramic. Atomium ini Bisa dibilang menara Eivel-nya orang Belgia deh, ketinggiannya mencapai 102 meter dan setiap bola raksasa terbuat dari stainless still dengan diameter 18meter. Di sekitar Atomium ada banyak taman yang bisa dijadikan tempat jalan-jalan.


  • Mini Europe
Tidak jauh dari Atomium, ada juga mini Europe. Kalo gak sempat keliling Europe, silahkan langsung ke mini Europe. Semua bangunan yang ditiru benar-benar dihargai ukuran perbandingannya, dan detail-detailnya.


Itu beberapa suggestion saya untuk activity dan tempat2 yang menarik untuk dikunjungin. Semoga bermanfaat, selamat jalan2 bagi yang berkunjung di Belgia.