Bekerja selama beberapa bulan, rasanya capek juga.
Setelah melihat jadwal dan tau bahwa saya punya 4 hari libur Sabtu, Minggu, Senin, Selasa: saya dan suami pun girang, bertanya-tanya pengen manfaatin libur ke mana yah..???
Kami pun memutuskan untuk mengunjungi Amterdam pada hari Minggu hingga hari Selasa.
Setelah 2,5 jam duduk di mobil dari Brussels, akhirnya kita sampai juga di Amsterdam. Nah, let's talk about Amsterdam.
Akomodasi:
Kita menginap di sebuah hotel yang tidak terletak di city centre tapi sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Karna setelah melihat dan membanding-bandingkan harga kamar, harga hotel yang berada tepat di city center benar-benar selangit dibandingkan yang berada di pinggiran kota. Kita dapat kamar yang bagus, dengan harga super terjangkau, yaitu 155 Euro untuk 2 malam. Saat itu kita gak booking jauh hari sebelum yah, jadi mungkin bisa dapat harga akomodasi lebih murah lagi kalau sudah punya persiapan setidaknya 2 minggu di muka.
Di Amsterdam ada apa aja yaaahhhhh..... dan bisa ngapain aja yah????
Setelah sampai di hotel, otomatis dunk langsung berberes pakean dll, and manfaain langsung deh WiFi gratisan buat liat-liat apa aja yang bisa kita kunjungin di Amsterdam. Hmmm.. Banyak artikel dari internet menyarankan untuk kunjungin musium, Art, blablabla, musium lagi, blablabla, art lagi, blablabla, musium lagi, dst. Setelah berkunjung terakhir kali ke Rome, kayaknya saya udah kekenyangan sama Art & Museum, jadinya kita Skiiiippp yang judulnya Art & Museum di Amsterdam. I wanted something different for my 3 days off trip :p
Ok, let's forget about Art & Museums, dan mari membahas pengalaman saya di Amsterdam.
Hari 1 :
Saat kita brangkat dari Brussels, cuaca sangat bersahabat, setibanya kita di hotel di Amsterdam, mulai deh gerimis yang tak diundang turun, dan setelah kita memutuskan untuk keluar dari gerbang hotel untuk mulai menjelajah Amsterdam, langsung deh kita disreang dengan hujan deras dan angin kencang :(
Walaupun cuaca tidak bersahabat, kita tetap girang dan melaju dengan tram menuju ke pusat kota Amsterdam. setelah tiba, saya pun harus berjuang menjaga payung saya tetap utuh dengan kerasnya angin.. Dalam hati: Really? what the heck is going on with this weather!! tapi wajah tetap tersenyum buat suami, biar gak BT aja..
- Bunga Tulip: Amsterdam, atau Belanda pada umumnya sangat terkenal dengan bunga Tulip. Saat kita berkunjung, mungkin bukan musimnya, jadi kita gak liat tuh ada bunga tulip beneran, cuman tulip-tulipan aja, dan berbagai macam bibit pohon tulip. Ada banyak toko-toko kecil yang menjual bunga tulip dan beraneka ragam bunga lainnya.
- Keju : Setelah puyeng liat tulip-tulipan dan bibit-bibitnya, kami pun mengunjungi toko Keju. Kita ditawarkan untuk mencoba berbagai keju dengan rasa yang berbeda. hmmm, yummie, dan akhrinya, terganggu deh kocek karna termakan rayuan penjual keju.
- Red Stop Street : Tidak jauh dari deretan Toko Tulip dan Keju, ada sebuah area yang menarik hati, tapi juga berbahaya untuk para suami yang matanya jelalatan, hahahaha.. "Red Stop Street" pada dasarnya adalah area prostitusi di kota itu. Pada umumnya yang kita tau namanya tempat prostitusi biasanya remang-remang dan tertutup, tapi tempat ini benar-benar berbeda karena para prostite-nya dipamerkan di ruangan kaca dengan hampir tanpa busana sehingga setiap orang yang lewat bisa menikmati keindahan tubuh mereka. OMG, kebayang kan, hehehe... Di daerah ini juga banyak sekali toko-toko yang menjual alat-alat sex (sex-shop) dengan benda-benda aneh yang bikin saya bertanya-tanya, ketawa, ketakutan, dan ketawa lagi, hahahaha, Pokoknya aneh-aneh banget..
- Burger King.. Laper dunk setelah jalan-jalan, daaaannnnnn YAY, di Amsterdam ternyata ada Burger King, setelah sekian lama akhirnya kita bisa ketemu lagi sama Burger King. Di Belgium mungkin ada tapi kita gak tau aja di mana tempatnya.
- Berjalan-jalan di sekitar Kanal. Jalan-jalan yang melelahkan saat itu, karna suhu yang dingin ditemani hujan deras dan angin kencang. Saya gak bisa deh nyanyi sepanjang jalan kenangan sambil bergandeng tangan dengan suami saking sibuknya megangin payung and setengah lari melawan angin.
- Coffee shop: Di sepanjang Kanal dan di City centre, banyak sekali ada plang Coffee Shop. Saya pun diajak suami masuk ke salah satu Coffee Shop untuk mencari tau apa isinya. Coffee Shop di Amsterdam tidak hanya menjual secangkir coffee yah, tapi ganja. Di Amsterdam sendiri, ganja bukan barang terlarang, jadi banyak dijual bebas di mana-mana. Bukan hanya dicampur dengan tembakau dan dihisap seperti rokok, ganja di Amsterdam dikemas dan disajikan dengan berbagai makanan atau minuman. Ada permen lolly-pop, biskuit, kue Brownis (disebut space cake), ada teh, dll.
Hari ke 2
- Shoping: Banyak toko-toko yang menarik di city center. Saat itu karna cuacanya dingin, saya banyak masuk dari satu toko ke toko lain dan menghabiskan waktu untuk berbelanja. Isi dompet pun terganggu lagi deh karna banyak tanda discount mana-mana. Kebetulan saat itu juga saya salah kostum, karna kita tidak persiapan untuk cuaca dingin seperti itu. Saya berbekal pakaian tipis-tipis seperti mau ke pantai Kuta, ternyata dinginnya minta ampyun, dan saya terpaksa harus membeli beberapa baju hangat untuk cuaca buruk saat itu.
- Wisata kuliner: Di Amsterdam banyak restoran Indonesia... Waaah, kenyang saya makan masakan Indonesia di sana. :)
- Night Out: Saya dan suami berdandan berpakaian rapih dan hang out dunk di Amsterdam, setelah sekian lama menjalankan aktivitas, kerja-rumah-kerja-rumah, i think we deserve some ajojing-ajojing lah.. lumayan seru, kebanyakan club di sana gratis tanpa tiket masuk lho..
Hari ke 3
- Breafast: Menurut saya, di Amsterdam patisserie-nya tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah lain di Eropa pada umumnya. Roti-rotian, croissant, cup of cappucino, latte, etc. Biasa aja.
- Berburu bumbu Indonesia di Amsterdam. Saya denger-denger banyak toko-toko yang menyediakan bumbu dan rempah-rempah khas Indonesia. Karna tidak memiliki banyaak waktu, saya pun browsing seadanya di internet, dan menemukan Beberapa toko yang disarankan di Jalan: Albert Cuypstraat. Setelah melawan hujan angin tiba di sana, ternyata sangat mengecewakan. Memang banyak sekali rempah-rempah, tapi lebih ke Indian food gitu. Dengan kecewa, kami pun pulang, dan untungnya mampir di sebuah Indonesian Restaurant yang membuat hati saya kembali damai :)
3 hari yang tak terencanakan dengan matang, dengan cuaca yang tidak mendukung, tapi yah, skarang saya jadi tau sedikit dan bisa berbagi pengalaman mengenai Amsterdam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar