Minggu, 05 November 2017

Being pregnant in Brussels

Hello men-temen. Nih saya mau lanjutin lagi berbagi tentang proses kehamilan saya di sini. By the way, saat saya menyelesaikan tulisan saya kali ini, bayi saya sudah berumur 9 bulan. Time goes fast buanget. 

Jadi, setelah melakukan test kehamilan dan hasilnya positif, kita memutuskan untuk memberi tahu dokter pribadi kita. Dari dokter pribadi, saya pun di check-up dan dibikinin resep vitamin yang harus diminum setiap hari selama masa kehamilan. Dokter kami itu pun memberikan saran beberapa rumah sakit terbaik yang beliau ketahui untuk follow up lebih lanjut mengenai kehamilan saya, salah satunya adalah RS St. Pierre-Brussels dimana tempat saya akhirnya bersalin. Saya langsung dibuatkan surat pengantar untuk rumah sakit tersebut untuk pemeriksaan lebih mendetail.

Kita langsung menelfon pihak rumah sakit untuk membuat janji. Pertemuan pertama dengan dokter kandungan untuk memeriksa jantung bayi etc. Setelah pertemuan pertama, langsung dibuatkanlah juga janji untuk pertemuan-pertemuan berikutnya, dari mulai check up normal ultra saunds, sampai janjian-janjian aneh yang gak pernah terpikirkan oleh saya. Janjian dengan kinetherapist (ahli muscle) mengenai bagaimana cara yang baik untuk melahirkan secara normal dan juga belajar beberapa gerakan exercise, janjian untuk sesi belajar menyusi bayi, janjian untuk persiapan mendetail mengenai persalianan, dll. Semasa hamil itu sebaiknya kita bisa lebih flexible soal waktu karena kita bakal banyak janji sana-sini. Memang di Belgia itu calon orang tua biasanya diajarkan hal-hal parenting sedetail mungkin, sehingga kita para new parrents tidak kewalahan, bisa siap secara mental maupun physical, suami-isteri saling mendukung, dan benar-benar mengambil bagian dalam mengurus dan membesarkan anak secara adil dan mandiri tanpa embel-embel butuh bantuan sodara, orang tua ataupun mertua.

Sebelum 12 minggu masa kehamilan, saya tidak mengumumkan kehamilan saya kepada public, ceh ilah, sok ngartis gitu, wkwkwkwk. Alasannya sih, karena sebelum masa kehamilan 12 minggu, resiko keguguran masih sangat tinggi yaitu 60 persen. Setelah melewati 12 minggu, dan kemudian diadakan ultra sound, dan merasa confident dengan kehamilan saya, langsung deh saya dan suami mengumumkan kehamilan saya pada keluarga kami dan juga untuk rekan kerja saya.

Nah, hari ini, sampai di sini dulu artikel saya kali ini. Berikutnya saya akan ceritakan bagaimana ribetnya saya being pregnant, dan juga mempersiapkan kedatangan si buah hati.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar